IMPLIKASI EKSPLOITASI TAMBANG PASIR OLEH PEMILIK HAK-HAK ULAYAT MASYARAKAT MARIND KAMPUNG KULER DISTRIK NAUKENJERAI TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP DITINJAU DARI ENSIKLIK LAUDATO SI”
Keywords:
Eksploitasi, pasir, lingkungan hidup, Masyarakat Kampung KulerAbstract
Masyarakat kampung Kuler Distrik Naukenjerai adalah masyarakat Asli Papua dari Suku Marind pemilik hak ulayat tanah ini. Masyarakat di kampung Kuler kurang memiliki kemampuan untuk mengolah sumber daya alam yang mereka miliki, sehingga jalan satu-satunya adalah harus menggali pasir sebagai bentuk usaha demi mempertahankan kehidupan mereka. Masyarakat menggunakan alat yang sederhana seperti sekop dan linggis untuk menggali pasir. Pasir merupakan sumber daya alam dalam golongan C. Pasir merupakan kekayaan alam di kampung Kuler, karena pasir menjadi komuniti utama bagi para pengusaha di daerah ini. Para pengusaha berlomba-lomba untuk menjual pasir kepada konsumen di kota Merauke, yang rata-rata dalam proses pembangunan sehingga tidak heran bila jalan rusak, banjir, abrasi, dan bencana alam lainnya yang terjadi di kampung Kuler akibat eksploitas tambang pasir yang dilakukan terus menerus. Kendati demikian, Paus Fransiskus menulis Ensiklik yang berjudul Ensiklik Laudato SI”, sebagai bentuk perhatian Gereja kepada alam sekitar atau lingkungan hidup. Dalam penelitian penulis menggunakan penelitian kualitatif deskriptif, dan penelitian ini dilaksanakan pada akhir bulan Oktober 2017. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan analisa data hasil penelitian dapat diketahui bahwa ada penyebab penggalian pasir oleh masyarakat kampung Kuler, serta disimpulkan penggalian pasir merusak lingkungan hidup di kampung Kuler.
Additional Files
Posted
Categories
License
Copyright (c) 2024 Wilhelmus Suram

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License