Preprint / Version 1

PEMAHAMAN DAN PENGHAYATAN SPIRITUALITAS MARIA BAGI UMAT LINGKUNGAN II BUNDA PENCIPTA DAMAI STASI ST. YOHANES RASUL-KAMNOSARI PAROKI ST. PETRUS-EROM

##article.authors##

  • DANIEL RATOSON RANTO Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke

Keywords:

Pemahaman, Penghayatan, Spiritualitas Maria, Umat Katolik

Abstract

Skripsi ini berjudul PEMAHAMAN DAN PENGHAYATAN SPIRITUALITAS MARIA BAGI UMAT LINGKUNGAN II BUNDA PENCIPTA DAMAI, STASI ST. YOHANES RASUL-KAMNOSARI, PAROKI ST. PETRUS-EROM. Topik ini dinspirasi oleh penghayatan hidup umat di Lingkungan II Bunda Pencipta Damai, Stasi St. Yohanes Rasul-Kamnosari, Paroki St. Petrus-Erom yang beragam. Fakta tersebut menggugah penulis untuk menemukan hubungan antara pemahaman dan penghayatan umat tentang spiritualitas Maria. Alasannya adalah penghayatan umat tentu tidak bisa berdiri sendiri tanpa didasarkan pada pemahaman. Iman yang dipahami oleh umat itulah yang mendorong umat untuk menghayatinya dalam kehidupan beragama dan bersosial. Oleh karena itu, skripsi ini bertujuan untuk melihat seberapa besar hubungan antara pemahaman dan penghayatan iman bagi umat Lingkungan II Bunda Pencipta Damai, Stasi St. Yohanes Rasul-Kamnosari, Paroki St. Petrus-Erom. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan model analisis korelasi. Sampel dari penelitian ini adalah umat Stasi St. Yohanes-Rasul-Kamnosari sebanyak 40 orang. Instrumen yang digunakan ialah angket dengan model skala semantik yang dikembangkan dalam 35 pernyataan mengenai pemahaman umat dan 30 pernyataan mengenai penghayatan iman umat. Dari hasil uji validitas pada taraf signifikan 5%, N = 40 orang dengan nilai kritis 0, 35 diperoleh sebanyak 53 item valid. Sedangkan dari hasil uji reliabilitas diperoleh koefisien alpha sebesar 0, 912, yang berarti reliabilitas instrumen tinggi.
Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai rata-rata pemahaman umat adalah 101, 38 dan rata-rata penghayatan umat adalah 66, 30 dan keduanya tergolong baik. Dari hasil uji korelasi dengan taraf signifikansi 5%, diperoleh nilai sebesar 0, 008 yang berarti terdapat hubungan meskipun dalam taraf yang sangat rendah. Hal ini berarti bahwa pemahaman iman yang baik (tinggi) kurang terlalu memiliki korelasi terhadap penghayatan umat. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan perlu adanya komitmen dari pribadi umat itu sendiri serta perhatian dari semua pihak terutama keluarga, sekolah, paroki (Gereja) dalam upaya meningkatkan penghayatan umat terhadap spiritualitas Maria. Dengan kata lain, keluarga (orang tua) perlu menerapkan pola pendidikan iman melalui teladan hidup doa dan kesaksian hidup yang baik agar menjadi pedoman bagi anak dalam mempraktekkan imannya di lingkungan sekolah, masyarakat dan Gereja. Selain itu, pihak Gereja pun tetap berupaya untuk melaksanakan program-program kegiatan rohani yang membantu penghayatan umat tentang spiritualitas Maria.

Additional Files

Posted

14-05-2024

Categories