KURANGNYA KEHADIRAN UMAT STASI SANTO YOSEP PAYUM DALAM MENGIKUTI IBADAT SABDA PADA HARI MINGGU
Abstract
Skripsi ini berjudul “KURANGNYA KEHADIRAN UMAT STASI SANTO YOSEP PAYUM DALAM MENGIKUTI IBADAT SABDA PADA HARI MINGGU”. Penulis memilih judul ini bertolak dari suatu keprihatinan bahwa kehadiran umat dalam ibadat sabda pada hari minggu di stasi Santo Yosep Payum masih sangat kurang. Karena itu penulis ingin menggali secara lebih mendalam faktor-faktor yang menjadi penyebab ketidakhadiran umat dalam ibadat sabda pada hari minggu di stasi tersebut. Di sini penulis hendak mengangkat hal-hal yang menjadi penyebab ketidakhadiran umat dalam ibadat sabda pada hari minggu di stasi Santo Yosep Payum.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidakhadiran umat dalam ibadat sabda pada hari minggu di Stasi Santo Yosep Payum sebanyak 46,66%. Ketidakhadiran umat dalam kegiatan ibadat sabda pada hari minggu di Stasi Santo Yosep Payum dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, faktor eksternal. Terciptanya lingkungan sosial yang tidak kondusif karena sering terjadi kemabukan dan perjudian. Sebagian besar umat khususnya kaum bapak dan kaum muda cepat terpengaruh dan lebih memilih mabuk dan judi sehingga kegiatan ibadat sabda pada hari minggu ditinggalkan. Selain itu sebagian umat juga lebih memilih untuk menjaring ikan di laut karena alasan kehidupan ekonomi yang masih kurang maka kegiatan ibadat hari minggu juga diabaikan. Kedua, faktor internal. Sebagian umat stasi Santo Yosep Payum memiliki sifat malas tahu dan bersikap tidak peduli terhadap kegiatan ibadat sabda pada hari minggu. Selain itu hampir sebagian umat memiliki kecenderungan mudah menyerah jika menghadapi berbagai permasalahan hidup. Ketika sudah berhadapan dengan persoalan hidup seperti ini maka mereka akan mudah menyerah dan mulai menjauhkan diri dari Gereja.
Maka dari itu, penulis memberikan saran kepada dewan paroki dan stasi untuk melaksanakan kegiatan pendalaman iman dan kegiatan rohani lainnya agar umat semakin menyadari tentang pentingnya ibadat sabda pada hari minggu. Selain itu juga dewan paroki dan stasi dapat melakukan pendampingan khusus dalam kegiatan praktek kehidupan rohani agar umat memiliki semangat yang tinggi dan merasa didukung dalam usaha peningkatan kehidupan rohani mereka.
Additional Files
Posted
Categories
License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License