KUALITAS PEMBINA DAN PEMBINAAN MINGGU GEMBIRA DI STASI SANTO YOSEP SIRAPU PAROKI BUNDA HATI KUDUS WENDU
Keywords:
Pembina, Pembinaan, Metode, kualitas dan kuantitatifAbstract
Penelitian ini mengambil sebagai judul: “Kualitas Pembina dan Pembinaan Iman Anak Minggu Gembira di Stasi Santo Yosep Sirapu, Paroki Bunda Hati Kudus
Wendu”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menerangkan: (1) pemahaman Pembina tentang arti minggu gembira, (2) metode pembinaan yang efektif dan efisien, (3) menemukan meningkatkan kualitas dan kuantitas Pembina iman anak di stasi St. Yosep Sirapu. Penelitian ini mempergunakan metode kualitatif. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa: (1) para Pembina 100% telah memahami arti minggu gembira, tetapi belum menjamin kegiatan minggu gembira rutin berjalan, (2) metode yang dipergunakan dalam kegiatan minggu gembira belum efektif dan efisien karena Pembina tidak kreatif, (3) upaya-upaya peningkatan kualitas dan kuantitas Pembina tiada lain harus melalui pembinaan/kaderisasi Rekomendasi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas Pembina iman anak di stasi St. Yosep Sirapu tiada lain: a. Paroki harus membuat program pelatihan atau kaderisasi bagi para Pembina yang berkaitan dengan keterampilan menjadi Animator dan Animatrix minggu gembira tingkat paroki.
a.
Menjaring atau mengadakan rekrutmen tenaga sukarela dari orang muda Katolik separoki untuki siap dikader menjadi Pembina minggu gembira.
b.
Pengadaan sarana-prasarana pembinaan untuki minggu gembira.
c.
Sosialisassi pembinaan/kaderisa Pembina minggu gembira bagi orang tua anak.
d.
Membangun komunikasi dengan paroki agar dapat kepeduliaan terhadap pembinaan iman anak.
Akan tetapi dari hasil olah data lapangan kualitas para pembina yang ada belum memenuhi harapan sebagai pembina yang profesional. Hal ini disebabkan oleh karena ada kelemahan dalam hal pengetahuan tentang ketrampilan katekese dan sharing Kitab Suci. Selain itu juga kurang membaca katekismus gereja katolik yang memuat ajaran-ajaran iman katolik yang amat dibutuhkan dalam pembinaan iman anak. Demikian juga sikap memanfaatkan dan ketrampilan menyiapkan materi pembinaan masih kurang. Kendati demikian keterampilan sebagai pembina iman anak yang diterima melalui kaderisasi pembinaan iman anak telah dimiliki.
Additional Files
Posted
Categories
License
Copyright (c) 2024 HENDRINA PAEMBONG

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License