MENGEMBANGKAN KEBIASAAN DOA YANG BAIK DAN BENAR DALAM KELUARGA SEBAGAI SARANA PERKEMBANGAN BAGI IMAN ANAK DI STASI SANTO MIKHAEL KUDA MATI SKRIPSI
Abstract
Perkembangan dunia saat ini mengakibatkan manusia semakin terjerumus dalam dosa. Agar manusia tidak semakin terjerumus dalam dosa maka iman harus dibentuk sejak dini. Usaha pembentukan iman sejak dini atau sejak masa kanak-kanak bisa dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya ialah mengembangkan kebiasaan doa bagi anak sejak kanak-kanak.
Doa yang adalah komunikasi atau relasi timbal balik antara manusia dan Allah sebagai pencipta. Dalam relasi ini Allah menyatakan diri dan kehendak-Nya sebagai pencipta dan manusia mengimaninya dengan mendengarkan dan melaksanakan sabda-sabda-Nya.
Di dalam Perjanjian Lama doa merupakan pewahyuan di Allah sebagai pencipta dan tanggapan manusia yang beriman kepada Allah. Pewahyuan diri Allah dalam Perjanjian Lama yang dirasakan masih sangat jauh, dan transenden, menjadi lebih nyata dan dekat dengan manusia dalam Perjanjian Baru, yakni dalam diri Yesus Putra Allah yang tunggal.
Dalam tradisi Gereja ada tiga jenis unsur doa yakni syukur, pujian dan pemohonan. Doa syukur merupakan ungkapan rasa heran, kagum dan terima kasih kepada Allah atas segala kebaikan dan kasih Allah kepada manusia. Doa pujian adalah ungkapan rasa syukur yang lebih mendalam karena memuji Allah bukan hanya karena kebaikan-Nya tetapi karena keberadaan-Nya. Sedangkan doa permohonan merupakan doa yang didasarkan pada relitas kehidupan menusia yakni bahwa sebagai makluk yang lemah manusia selalu membutuhkan pertolongan dari Allah.
Ada tiga jenis bentuk doa dalam tradisi Gereja yakni doa lisan, doa renungan dan doa batin. Doa lisan merupakan ungkapan doa secara langsung dari lubuk hati manusia yang tulus dan murni. Doa renungan merupakan usaha mencari keberadaan Allah dalam hati manusia melalui sabda dalam Kitab Suci, Sedangkan doa batin merupakan meresapi kehadiran Allah dengan diam dihadapan kerahiman Allah.
Kebiasaan doa yang baik dan benar merupakan salah satu sarana pembentukan iman anak. Waktu dan situasi yang baik, sikap doa yang baik dan cara-cara berdoa yang baik yang ditanamkan kepada anak sejak dini memiliki implementasi yang baik dan benar pula bagi perkembangan iman seorang anak.
Additional Files
Posted
Categories
License
Copyright (c) 2024 APRIMUS NAIHATI

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License