STUDI TENTANG UPAH KAUM BURUH BONGKAR MUATAN DI PELABUHAN YOS SUDARSO MERAUKE DENGAN BERCERMIN DARI ENSIKLIK LABOREM EXERCENS
Abstract
Kerja* merupakan tema sentral hidup manusia. Hanya dengan kerja, harkat dan martabat manusia menemukan pencetusan keluhurannya. Manusia berhak bekerja untuk kelangsungan hidupnya, untuk membuat agar hidup keluarga bahagia dan berkecukupan. Menjadi masalah bagi orang yang bekerja ketika pihak-pihak tertentu memandang dan memperlakukan manusia sebagai alat produktivitas saja. Ensiklik Laboren Exercens* mengkritik tajam komunisme dan kapitalisme sekaligus sebagai yang memperlakukan manusia sebagai alat produktivitas. Manusia cuma sebagai instrumen penghasil kemajuan dan perkembangan. Laborem Exercens lebih lanjut menegaskan bahwa manusia berhak kerja, berhak upah yang adil dan wajar, sekaligus berhak untuk makin hidup secara lebih manusiawi dengan kerjanya.
Penelitian dalam skripsi ini berorientasi pada dua permasalahan pokok yaitu: 1) Apakah gaji atau upah para TKBM di pelabuhan Yos Sudarso Merauke sudah sesuai dengan ketentuan pemerintah dan Gereja untuk upah kaum buruh? dan 2) Apakah faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya kesejahteraan hidup (ekonomi) keluarga para TKBM ? Metode penulisan skripsi secara kualitatif untuk mendalami dan mencari jawaban atas dua permasalahan dalam penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi langsung di situs-situs pelabuhan tempat TKBM bekerja, di perumahan tempat tinggal TKBM dan keluarga, serta di situs lingkungan anak-anak dari keluarga TKBM biasa tinggal atau bermain.
Hasil wawancara dengan para TKBM, pada umumnya para TKBM menuding upah yang rendah sebagai penyebab kehidupan TKBM dan keluarga hidupnya tidak sejahtera. Akan tetapi, hasil observasi membuktikan bahwa upah yang diterima para TKBM rata-rata per bulan adalah Rp. 6.000.000 ditambah dengan beberapa tunjangan. Temuan ini tentu saja menepis tudingan miring atas upah yang rendah. Cara hidup yang tidak sehat seperti mabuk-mabukan, rendahnya tingkat pendidikan dan ketidakmampuan mengelola keuangan dalam keluarga, serta kebiasaan bon yang menyebabkan pengeluaran tidak dapat dikontrol, merupakan penyebab TKBM dan keluarga tidak sejahtera.
Additional Files
Posted
Categories
License
Copyright (c) 2024 LAURENS DODERANG

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License