STUDI DESKRIPTIF PENYALAHGUNAAN LEM AIBON PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN SANTA THERESIA PAROKI SANTA MARIA FATIMA KELAPA LIMA MERAUKE
Abstract
Judul Skripsi ini adalah: Studi Deskriptif Penyalahgunaan Lem Aibon Pada Anak
Usia Sekolah Dasar Di Lingkungan Santa Theresia Paroki Santa Maria Fatima
Kelapa Lima Merauke”. Penulis membatasi dan memfokuskan penelitian ini pada
dampak perilaku menghirup lem aibon yang dialami oleh anak Usia SD dengan
topik permasalahan yang diteliti yakni: (1) Mengapa Anak Usia Sekolah Dasar
menghirup lem aibon, (2) Bagaimana dampak menghirup lem aibon pada Anak
Usia SD, (3) Upaya-upaya apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi perilaku
penyalahgunaan lem aibon pada Anak Usia Sekolah Dasar. Penulis mengambil
orang tua dan anak serta ketua dewan lingkungan sebagai informan penelitian.
Informan penelitian ini berjumlah 20 orang. Penelitian ini dilakukan dengan
metode pendekatan Kualitatif Deskriptif. Pengambilan data dalam penelitian ini
menggunakan teknik Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukan bahwa dampak yang dialami anak-anak pengguna lem aibon usia
Sekolah Dasar, antara lain; (1) Dampak negatif pada fisik yakni; terlihat kurang
terawat, pucat, kuningan, mual, muntah-muntah, kehilangan nafsu makan
sehingga menyebabkan berkurangnya berat badan dan kurus, (2) Dampak negatif
pada psikis yang dialami yakni senang berkhayal, sering bingung, mengalami
gangguan emosi, ketakutan yang berlebihan, berperangai kasar, sering berkata
kotor, tidak memiliki pendirian dan bersikap memaksa jika tidak menghirup lem
aibon dalam waktu lama, (3) Dampak sosial yang ditimbulkan antara lain
mendapat perlakuan kasar dari orang dewasa, dikucilkan, anti sosial, pendidikan
terganggu, mendapat penolakan, sering bersikap tidak sopan dan memaksa
sehingga menimbulkan keresahan ditengah masyarakat. Hasil akhir dalam
penelitian ini disimpulkan bahwa dampak yang dialami anak pengguna lem usia
sekolah dasar akan berimbas juga pada lingkungan masyarakat. Hal ini dapat
teratasi jika semua struktur atau elemen-elemen penting yang terkait bisa
membangun kerjasama. Usia SD terbilang masih sangat muda, oleh sebab itu jika
dibiarkan tanpa pengawasan dan pembinaan yang baik hingga memasuki usia
remaja dan dewasa maka akan semakin sulit untuk disembuhkan dan dampak
yang akan ditimbulkan di tengah kehidupan bermasyarakat pun semakin besar.
Additional Files
Posted
Categories
License
Copyright (c) 2023 Gema Kondonip

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License