PENDAMPINGAN KATEKESE ANAK (USIA 4-10) MELALUI METODE CERITA DI STASI KERAHIMAN ILAHI MANGGA DUA KIMAAM PAROKI SANTA MARIA FATIMA KELAPA LIMA
Keywords:
Katekese Anak, Cerita, MetodeAbstract
Skripsi ini berjudul Pendampingan Katekese Anak (usia 4-10) Melalui Metode Cerita di Stasi Kerahiman Ilahi Mangga Dua Kimaam Paroki Santa Maria Fatima Kelapa Lima Merauke”. Penulis memilih judul ini bertitik tolak dari keprihatinan penulis terkait pembinaan iman anak yang sejak dini kurang mendapat perhatian serius. Banyak anak-anak tetapi dibiarkan begitu saja. Anak-anak tidak aktif dan tidak hadir dalam kegiatan katekese anak. Pada hal pendampingan katekese anak sejak dini merupakan salah satu aspek penting untuk perkembangan iman mereka. Jaman sekarang dengan adanya kemajuan teknologi apabila dalam penggunaan yang berlebihan dapat sangat mengganggu konsentrasi mereka dalam belajar dan aktivitas lain, dan hal ini bisa berdampak negative pada kesehatan mereka, bahkan bisa mempengaruhi iman dan moral mereka, jika tidak didampingi dengan serius. Berdasarkan keprihatian ini, maka penulis ingin mencari tahu apa penyebabnya dengan tujuan penelitiannya adalah 1) Bagaimana pendampingan katekese anak melalui metode cerita di stasi Kerahiman Ilahi mangga dua Kimaan. 2) Faktor-Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat pelaksanaan pendampingan Katekese Anak melalui metode cerita. 3) Upaya-Upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan Pendampingan Katekese Anak melalui metode cerita. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian deskriprif kualitatif model interaktif oleh Miles dan Huberman.(1984; 23) lebih menekankan pendekatan analisis yang fleksibel, sistematis dan reflektif. Penelitian ini dilakukan di Stasi Kerahiman Ilahi Mangga Dua Kimaam, dengan sampel penelitian adalah para pendamping katekese anak, orangtua, dewan stasi dan peserta katekese. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa: 1) pendampingan Katekese Anak melalui metode cerita sangat kurang dilaksanakan karena keterbatasan pengetahuan dari para pendamping. 2) Faktor Pendukung; walaupun memiliki keterbatasan tenaga pembina namun proses pelaksanaan katekese anak dapat terlaksana; sedangkan faktor penghambat adalah sarana-prasarana yang kurang memadai, (kekurangan buku-buku panduan). Selain itu kurangnya dukungan dari orangtua sehingga peserta katekese anak kurang aktif dalam proses katekese maupun dalam kehadiran. Metode yang disajikan kurang menarik sesuai situasi jaman. 3) upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pendampingan katekese anak adalah terus-menerus menghimbau orang tua agar ikut aktif mengantarkan anak-anaknya untuk mengikuti katekese anak di stasi kerahiman ilahi mangga dua kimaam, menyediakan buku-buku pendukung seperti buku-buku cerita anak-anak, cerita santo-santa dan cara-cara membawakan cerita yang hidup dan menarik. Penulis menyediakan salah satu contoh persiapan katekese anak dengan metode cerita yang menarik dan hidup.
Additional Files
Posted
Categories
License
Copyright (c) 2024 FREDERIKUS MBADRAM

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License