MINIMNYA PEMAHAMAN LEKTOR DI PAROKI SANTO YOSEP BAMBU PEMALI AKAN TUGASNYA SEBAGAI PEWARTA SABDA DALAM PERAYAAN EKARISTI
Keywords:
Pemahaman, Lektor dan Pewarta SabdaAbstract
Skripsi ini berjudul MINIMNYA PEMAHAMAN LEKTOR DI PAROKI ST. YOSEP BAMBU PEMALI AKAN TUGASNYA SEBAGAI PEWARTA SABDA DALAM PERAYAAN EKARISTI. Topik ini diinspirasi oleh tingkat pemahaman lektor di Paroki Santo Yoseph Bambu Pemali akan tugasnya sebagai Pewarta Sabda dalam Perayaan Ekaristi. Fakta tersebut menyatakan bahwa penulis dapat menemukan hubungan antara pemahaman dan keterlibatan lektor. Alasannya adalah pemahaman lektor tentu tidak bisa berdiri sendiri tanpa didasarkan pada keterlibatan. Lektor memahami tugasnya sebagai pewarta sabda yang mendorongnya untuk terlibat dalam Perayaan Ekaristi. Oleh karena itu, skripsi ini bertujuan untuk melihat seberapa besar hubungan antara pemahaman dan keterlibatan lektor dalam Perayaan Ekaristi di Paroki St Yoseph Bambu Pemali. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Sampel dari penelitian ini adalah lektor St Yoseph Bambu Pemali sebanyak 20 orang. Instrumen yang digunakan ialah wawancara, angket dan observasi dengan cara wawancara terstruktur dan penyebaran angket. Wawancara dan angket yang dilakukan sebanyak 20 informan. Dari hasil wawancara dan angket menunjukkan, bahwa lektor memahami tugasnya sebagai pewarta sabda dalam Perayaan Ekaristi tetapi dalam pelaksanaanNya masih banyak kelalaian. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemahaman lektor sangat baik, tetapi rata-rata keterlibatan lektor dalam mengikuti pertemuan setiap Minggunya masih tergolong rendah. Dari hasil wawancara dan angket menunjukkan lektor memahami akan tugasNya sebagai pewarta sabda dalam Perayaan Ekaristi tetapi keterlibatan dalam menjalankan tugasnya masih minim. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan perlu adanya komitmen dari pribadi lektor itu sendiri serta perhatian dari semua pihak terutama keluarga, lingkungan, Paroki (Gereja) dalam upaya meningkatkan pemahaman lektor terhadap tugasnya sebagai Pewarta Sabda. Dengan kata lain, keluarga (orang tua) perlu menerapkan pola pendidikan iman melalui teladan hidup doa dan kesaksian hidup yang baik agar menjadi pedoman bagi lektor dalam menjalankan tugasnya sebagai Pewarta Sabda dalam Perayaan Ekaristi. Lingkungan, masyarakat dan Gereja harus memberikan perhatian khusus terhadap perkembangan lektor. Selain itu, pihak lektor pun tetap berupaya untuk melaksanakan program-program kegiatan rohani yang membantu pemahamannya tentang tugasNya sebagai Pewarta Sabda dalam Perayaan Ekaristi.
Additional Files
Posted
Categories
License
Copyright (c) 2024 Asunta Yufita

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License